EDUSAHAM.COM — Tidak mudah, memang, membuka ruang untuk sesuatu yang baru, seperti halnya investasi saham. Meskipun begitu, investasi merupakan salah satu jalan untuk mengunci kesejahteraan finansial.
Keputusan berinvestasi merupakan terobosan untuk menatap masa depan lebih baik.
Sebelum kami memberikan panduan, apakah Anda yakin mau berinvestasi saham? Bukan karena paksaan, kan? Itu intinya! Melangkah dengan autentikasi adalah hal penting untuk memastikan bahwa Anda punya pilihan.
Di sini, tim edusaham akan menyajikan panduan investasi saham untuk pemula, mulai dari proses pendaftaran saham hingga tips membeli saham yang menguntungkan.
Pokoknya, semuanya tersedia lengkap di satu artikel. Informasi ini diharapkan bisa menjadi gambaran awal mengenai proses dalam investasi saham.
Pahami Konsep dan Pengertian Investasi Saham
Tak elok rasanya berinvestasi saham tanpa memahami terlebih dahulu apa pengertian dan konsep investasi saham.
Ada dua kata, yaitu investasi dan saham. Secara umum, investasi adalah proses penanaman modal bersifat jangka panjang terhadap instrumen tertentu dengan harapan memperoleh imbal hasil/keuntungan/return.
Sementara itu, saham adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan dari seseorang atau korporasi terhadap suatu emiten.
Jadi, pengertian investasi saham adalah proses penanaman modal berupa instrumen saham, yang dilakukan dalam jangka panjang, dengan harapan bisa mendapatkan profit yang diharapkan (expected return).
Perlu diingat dan dicatat, bahwa konsep utama dari investasi saham adalah menanamkan modal dalam jangka panjang. Ingat, jangka panjang.
Berapa lama periode waktu jangka panjang tersebut? Itu tergantung masing-masing investor. Namun, setidaknya tidak kurang dari satu tahun.
Khusus untuk pemula, sebagai materi atau panduan dasar investasi, kami sangat menyarankan agar Anda memahami secara komprehensif tentang saham.
Tidak hanya pengertian saja, tetapi juga jenis saham, manfaat & keuntungan investasi saham, hingga risiko saham.
Jangan khawatir, Anda bisa membaca secara lengkap mengenai pemahaman dasar saham di artikel kami sebelumnya ini: Saham: Pengertian, Jenis, Manfaat, Keuntungan, dan Contoh Risiko
Panduan Cara Daftar Saham secara Online dan Offline
Setelah Anda memahami panduan dasar dan materi tentang investasi saham, apa langkah dan tahap selanjutnya yang mesti dilakukan?
Ya, untuk pemula, Anda bisa memahami cara daftar saham secara online dan offline. Apa perbedaan daftar online dan offline?
Sebenarnya, sistem pendaftaran saham secara online dan offline tidak jauh berbeda. Bedanya, kalau mendaftar secara online, Anda tidak perlu datang ke kantor perusahaan sekuritas.
Nah, pada kesempatan ini, kami akan menjelaskan cara daftar saham menggunakan sistem offline karena lebih sering dipilih.
Ini bisa menjadi gambaran awal sebelum kami menjelaskan cara membeli saham kepada Anda. Berikut penjelasannya.
1. Mendatangi Kantor Sekuritas untuk Pembukaan Rekening Efek
Seperti halnya menabung yang membutuhkan rekening, saham pun juga demikian. Memang, sudah semestinya investasi saham dianggap sebagai cara menabung yang produktif.
Kalau buka tabungan di bank, Anda mesti mendatangi kantor cabang terdekat. Sedangkan menabung di saham, Anda harus mendatangi kantor perusahaan sekuritas (broker).
Kalau Anda tinggal di daerah Kota, biasanya sudah terdapat cabang kantor perusahaan sekuritas (pialang). Namun, jika Anda tinggal di daerah kabupaten atau daerah dengan tingkat di bawahnya, biasanya agak jarang ada kantor perwakilan sekuritas, tapi Anda bisa cek kembali.
By the way, apa contoh perusahaan sekuritas itu? Misalnya, MNC Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, dan lainnya. Intinya, pastikan Anda memilih perusahaan sekuritas yang terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Melengkapi Persyaratan Administrasi
Nah, syarat administrasi pendaftaran offline dan online hampir sama. Kalau sistem online, Anda tinggal mengisi form yang telah disediakan di situs website perusahaan sekuritas.
Kemudian, Anda nantinya akan dikirimkan form yang mesti ditanda-tangani, dan form tersebut juga mesti Anda kirimkan kembali ke alamat kantor sekuritas agar bisa diverifikasi.
- Kartu Identitas: KTP atau SIM atau Kartu Pelajar.
- Kartu NPWP. Khusus untuk pelajar dan mahasiswa, ini tidak dibutuhkan.
- Buku tabungan.
- Kartu Keluarga (KK)
- Meterai enam ribu
Selain membawa berkas yang asli, usahakan juga untuk membawa berkas hasil fotokopi agar proses pembukaan rekening bisa berjalan lebih cepat.
Ini merupakan salah satu panduan untuk pemula sebelum bisa melakukan investasi saham. Ingat, pastikan semua berkas sudah lengkap agar Anda tidak repot bolak-balik ke rumah.
3. Melakukan Deposit atau Top Up Dana
Setelah melakukan pembukaan rekening efek, Anda nantinya diminta untuk melakukan deposit agar segera bisa melakukan transaksi jual beli atau bermain saham.
Berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk top up? Setiap sekuritas memiliki kebijakan masing-masing, namun sesuai dengan pengalaman kami, dengan modal Rp 100 ribu, Anda sudah bisa menabung saham. Buka rekening saham 100 ribu? Ya!
Setelah melakukan deposit, nanti Anda akan dikirimkan (biasanya melalui email) bahwa rekening efek Anda sudah aktif. Anda juga akan diberikan akses login berupa ID dan PIN agar bisa mengakses aplikasi yang nantinya dipakai untuk menabung atau membeli saham.
4. Unduh Aplikasi
Nah, inilah tahapan akhir sebagai panduan agar bisa segera melakukan investasi saham. Khususnya untuk pemula, Anda pasti belum tahu kan aplikasi apa yang digunakan untuk menjual dan membeli saham?
Ya, setiap perusahaan sekuritas memiliki aplikasi tersendiri, tapi pada umumnya fungsinya hampir sama. Nah, aplikasi ini bisa Anda download nantinya di Google Playstore atau iStore.
Setelah itu, Anda pun bisa bermain saham di smartphone masing-masing. Oh ya, Anda juga bisa men-download aplikasi khusus untuk komputer atau laptop.
Biasanya, di situs website masing-masing perusahaan sekuritas telah disediakan atau Anda bisa bertanya ke customer care.
Panduan Cara Membeli Saham untuk Pemula
Nah, setelah Anda melakukan pembukaan rekening efek hingga mengunduh aplikasi dari pihak sekuritas, selamat, Anda sudah bisa investasi saham.
Khusus untuk pemula, mungkin Anda masih bingung cara menggunakan aplikasi hingga menu-menu yang tersedia di dalam aplikasi tersebut.
Sebenarnya, panduan aplikasi tersebut bisa Anda minta kepada pihak sekuritas, nanti mereka akan memberikan Anda sejenis e-book.
Secara umum, membeli dan menjual saham menggunakan aplikasi tidaklah sulit. Mempelajari setiap menu di aplikasi tersebut juga tidak butuh waktu lama. Asalkan Anda serius untuk belajar.
Satu hal lagi, Anda juga tidak perlu menghafal semua menu di aplikasi tersebut, cukup memahami saja beberapa menu yang paling umum dan sering digunakan dalam implementasinya.
Beberapa menu di aplikasi saham yang paling umum, seperti Buy, Sell, Stock Price, Portfolio, dan Chart. Untuk perintah membeli saham, Anda bisa menggunakan menu Buy dan menu Sell jika Anda ingin menjual saham.
Stock Price berfungsi untuk melihat harga saham masing-masing emiten, Anda tinggal mengisikan kode dari emiten tersebut kemudian akan tampil pergerakan harga sahamnya.
Sedangkan untuk portfolio, itu berisikan daftar saham yang Anda punya (telah dibeli) dan tampilan jumlah sisa saldo di rekening efek Anda.
Kemudian, menu Chart, itu berisikan grafik suatu saham. Menu ini juga bisa Anda pakai untuk melakukan analisis teknikal. Tampilan menu Chart seperti berikut ini.
MNC Trade merupakan aplikasi dari perusahaan MNC Sekuritas. Inihanya contoh saja, kami tidak merekomendasikan apa pun untuk Anda, khususnya pemilihan perusahaan sekuritas.
Bagi kami, semua perusahaan sekuritas bagus dan aman, asalkan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk lebih lanjut, silakan cek di website OJK, ya.
Mau Beli Saham Luar Negeri, seperti Facebook, Tesla, Mircosoft, Bagaimana Caranya?
Bagi kamu yang tertarik untuk beli saham Google, Tesla, Facebook, Microsoft, atau saham asing, maka kamu harus memakai sekuritas asing. Ada dua broker asing yang terpercaya dan bagus serta cocok untuk pemula, yaitu broker Etoro dan Capital.com.
1. eToro – Panduan & Cara Daftar Saham
Klik Di Sini untuk Daftar Etoro
Cara Mendaftar di Etoro, silakan Klik di Sini.
Ringkasan Tentang Etoro:
- Berdiri pada 2007
- Broker online status internasional
- Kantor Pusat di Cyprus
- Butuh VPN untuk melakukan trading
- Platform trading user friendly dan canggih.
- Tersedia fasilitas copytrading
- Tersedia program edukasi online, sangat cocok untuk pemula.
- Gratis biaya deposit dan komisi.
- Deposit dan penarikan (withdraw) memakai kartu kredit (credit card), e-payment (PayPal, Skrill, Netteler, dan online banking).
- Instrumen trading: saham, forex, komoditas, crypto, mata uang, dan indeks, .
- Minimal deposit $200 untuk trader selain Amerika dan Australia.
- Minimal penarikan yaitu $50.
- Setiap kendala dapat menghubungi Customer Service (CS).
2. Capital.com – Panduan & Cara Daftar Saham
Cara mendaftar akun saham di Capital, silakan Klik di Sini.
Ringkasan Tentang Capital
- Berdiri pada 2009
- Memiliki Lisensi Internasional: FCA, CySEC, NBRB
- Jenis broker internasional terbaik
- Kantor pusat di London
- Fee transaksi rendah.
- Aplikasi trading tersedia di Playstore.
- Tersedia akun Demo untuk bahan latihan pemula
- Aset yang diperdagangkan selain saham yaitu: Forex, Cryptocurrency, Komoditas, Reksa Dana, CFDs, dan Indeks,
- Bisa juga trading melalui website Etoro.
- Minimal deposit hanya 20 Dollar.
- Metode deposit dan withdraw bisa dengan Kartu Debit, Visa, Skrill, MaterCard, Paypal, dan Netteler.
Panduan Cara Investasi Saham yang Benar
Inilah panduan dan materi tentang investasi saham selanjutnya. Ya, Anda mesti paham cara investasi saham yang benar, apalagi bagi pemula. Hal ini bertujuan agar Anda tidak salah dalam melangkah sehingga potensi terjadi kerugian menjadi besar. Itu disebabkan karena minim pengetahuan.
Percaya atau tidak, banyak pemula yang bermain saham, tidak lama berselang berhenti begitu saja. Kenapa?
Ingat, investasi saham bukanlah judi. Investasi saham butuh pengetahuan, butuh analisis yang baik. Sedangkan judi penuh dengan spekulasi, tidak punya perhitungan yang jelas dan mendasar.
Oleh karena itu, panduan investasi saham untuk pemula ini bisa menjadi bekal untuk meraih keuntungan dan tidak salah dalam melangkah. Lalu, bagaimana tips dan cara investasi saham yang baik dan benar? Berikut ulasannya. Catat, ya!
1. Gunakan Modal Kecil
Ya, ini merupakan salah satu cara investasi saham yang benar. Kenapa mesti menggunakan modal minim? Sebagai pemula yang belum mengenal pasar saham secara detail, penggunaan modal untuk bermain saham perlu diperhatikan.
Sebaiknya, jangan semua uang yang Anda punya di masukkan ke saham. Lalu, berapa modal awal main saham yang ideal untuk pemula?
Tidak ada takaran pasti, tapi setidaknya, mulailah dengan modal yang relatif kecil. Misalnya, Anda punya uang 50 juta, maka sebagai tahap awal, Anda bisa menggunakan 5 juta saja untuk saham. Jika terjadi kerugian, maka Anda tidak mengalami kerugian yang terlalu besar.
Rugi di tahap awal adalah yang biasa sebagai proses belajar saham dan proses menjadi lebih baik. So, semua butuh proses. Intinya jangan patah semangat apalagi jika terjadi kerugian. Ingat, membuat kesalahan itu biasa, tapi mengulangi kesalahan tersebut, itu perlu dihindari.
2. Belajar Melakukan Analisis Saham
Inilah tips dan panduan investasi saham untuk pemula yang benar selanjutnya. Ya, sebagai pengetahuan dasar, Anda bisa mencicil untuk belajar analisis saham.
Umumnya, ada dua jenis analisis yang perlu Anda ketahui, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Nah, mengenai analisis saham, kami telah menuliskan secara lengkap dan mudah dipahami di artikel sebelumnya.
Selengkapnya bisa Anda baca di sini: Belajar Analisis Fundamental Saham dan Belajar Analisis Teknikal Saham.
Kami SANGAT menyarankan agar Anda belajar dua analisis tersebut sebagai tameng dan peluru untuk mengeruk keuntungan dari investasi saham.
Tidak sulit, kok, memahami kedua analisis tersebut, asalkan ada kemauan untuk belajar. Percayalah, hasil tidak akan mungkin mengkhianati proses.
3. Pilih Perusahaan dengan Fundamental yang Bagus
Ya, sebagai saran untuk pemula, Anda bisa memilih saham yang memiliki fundamental yang bagus. Biasanya, saham jenis ini adalah saham Blue Chip.
Apa itu saham Blue Chip? Secara sederhana, Blue Chip merupakan jenis saham lapis satu, yang memiliki nilai kapitalisasi pasar paling besar di pasar modal, dengan nilai di atas 40 triliun rupiah.
Selain itu, biasanya, jenis saham ini juga sudah memiliki brand di masyarakat dan termasuk perusahaan yang besar dan berpengalaman dalam dunia bisnis. Sebagai contoh, Unilever (UNVR), Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), dan seterusnya.
4. Lakukan Diversifikasi
Apa itu diversifikasi? Secara sederhana, ini merupakan teknik untuk membagi risiko. Dengan kata lain, jangan hanya membeli satu jenis saham saja sehingga ketika saham tersebut mengalami kerugian, tidak ada yang bisa menutupi kerugian tersebut.
Oleh karena itu, Anda bisa melakukan diversifikasi dengan membeli beberapa saham di sektor yang berbeda.
Jadi, jika satu saham turun nilainya, masih ada saham lain yang berpotensi naik. Dengan demikian, itu bisa menutupi kerugian terhadap saham yang turun.
Tapi ingat, jangan terlalu banyak membeli saham, dikhawatirkan nanti Anda tidak fokus. Sudah paham sampai di sini? Inilah yang perlu Anda catat sebagai panduan investasi saham untuk pemula yang aman.
5. Review Portofolio secara Berkala
Ini merupakan hal yang juga tidak kalah penting. Kenapa? Tentu saja, Anda tidak bisa membiarkan saham Anda begitu saja tanpa melakukan pengecekan secara teratur.
Review ini sangat penting untuk menilai saham apa yang kinerjanya bagus dan yang tidak. Jika terdapat saham yang kurang optimal, maka Anda bisa mengganti dengan saham yang lain.
Idealnya, Anda bisa melakukan peninjauan terhadap 1 bulan sekali, atau 3 bulan sekali, dan seterusnya. Tergantung planning dan tujuan Anda.
Rekomendasi dan Tips Investasi Saham Jangka Panjang
Sebenarnya, yang namanya investasi harusnya bersifat jangka panjang. Kalau jangka pendek, itu disebut trading saham, bukan investasi saham. Inilah konsep yang mesti Anda pahami betulterutama untuk pemula.
Fokus terhadap investasi saham jangka panjang adalah langkah yang tepat untuk meminimalkan risiko. Kenapa? Itu disebabkan karena dalam jangka pendek, pergerakan harga saham sangat fluktuatif.
Sejarah telah membuktikan bahwa investasi saham jangka panjang memungkinkan Anda untuk meraih profit (return) mencapai 12% per tahun, bahkan bisa 20% per tahun dengan asumsi kondisi perekonomian stabil. So, berikut tips dan panduan investasi saham jangka panjang untuk pemula.
1. Gunakan Konsep Value Investing
Apa itu konsep value investasi? Sederhananya, konsep ini cenderung membandingkan nilai/harga wajar saham dengan nilai/harga saham yang diperdagangkan di bursa.
Value investor sering menerapkan konsep ini dalam memilih saham emiten. Jika harga suatu saham lebih rendah dari nilai wajarnya, maka inilah yang disukai value investor.
Catatan: fundamental emiten tidak boleh bermasalah.
Nah, ada beberapa rekomendasi terbaik dan kriteria saham pilihan yang tergolong ke dalam value investing atau yang layak dikoleksi jangka panjang, yaitu sebagai berikut:
- Saham yang memiliki rasio PER kecil;
- Nilai Debt to Equity Ratio (DER) lebih kecil dari 1;
- Nilai Dividend Yield tidak kurang dari 5%;
- Memiliki pertumbuhan laba sekurang-kurangnya 7% dalam 10 tahun terakhir;
- Total aset lancar (current assets) setidaknya 2 kali lebih besar dari total utang lancar (current liabilities);
- Harga saham emiten setidaknya 2/3 lebih kecil dari harga wajarnya.
Salah satu tokoh value investor terkenal yaitu Warren Buffet. Beliau merupakan seorang value investor yang selalu mencari saham yang murah (undervalued) dan potensial.
Baca juga: Ciri-ciri saham mahal (overvalued).
Kunci kesuksesannya terletak pada kegigihan dan kesabaran dalam mencari saham emiten dan menanti waktu (timing) yang tepat untuk membeli saham tersebut.
2. Gunakan Konsep Growth Investing
Inilah rekomendasi selanjutnya sebagai panduan investasi saham untuk pemula dengan sistem jangka panjang. Nah, apa itu growth investing?
Secara ringkas, konsep growth investing ini cenderung melihat dari sisi pertumbuhan laba suatu emiten.
Dengan kata lain, semakin tinggi dan konsisten pertumbuhan laba suatu emiten, maka semakin bagus dijadikan sebagai investasi jangka panjang.
Berikut beberapa kriteria saham yang tergolong growth investing:
- Mampu menciptakan pertumbuhan laba bersih dengan cepat;
- Nilai pertumbuhan laba bersih lebih besar dari para pesaingnya; dan
- Setidaknya pertumbuhan laba pernah mengalami peningkatan dua kali lipat dalam periode lima tahun terakhir.
Nah, berikut indikator lain bahwa suatu emiten memiliki pertumbuhan laba bersih tahunan yang cepat dalam lima tahun terakhir;
- Untuk perusahaan kecil, pertumbuhan laba minimal 12%;
- Untuk perusahaan menengah, pertumbuhan laba minimal 7%; dan
- Untuk perusahaan besar, pertumbuhan laba minimal 5%.
3. Gunakan Konsep Income Investing
Inilah tips dan cara investasi saham jangka panjang untuk pemula selanjutnya. Apa itu konsep income investing?
Konsep ini lebih menekankan untuk mencari perusahaan yang mampu memberikan pendapatan tetap (fixed income) kepada investor, khususnya berupa dividen.
Jadi, investor yang mengimplementasikan konsep ini tidak begitu berfokus pada capital gain. Pastikan Anda mencatat tips dan panduan ini, ya.
Nah, saham yang memiliki kriteria inilah yang layak dikoleksi jangka panjang. Berikut kriterianya:
- Konsisten membagikan dividen setidaknya dalam 5 – 10 tahun terakhir;
- Nilai dividend yield konsisten minimal di atas 2,5 %.
4. Konsep Dollar Cost Averaging
Konsep dollar cost averaging ini bisa disebut juga sebagai diversifikasi, tetapi melalui waktu.
Konsep ini sangat cocok diterapkan untuk investasi jangka panjang. Cara kerjanya sangat sederhana, Anda bisa membeli saham dengan nominal rupiah yang sama setiap periode, per bulanan, per kuartal, atau lainnya.
Nah, konsep ini tidak terlalu memperhatikan nilai atau harga saham.Jadi, Anda hanya fokus menabung atau membeli saham setiap periode secara konsisten.
Misalnya, Anda berencana ingin membeli dan nabung saham di PT ZZZ setiap bulan dengan anggaran 1 juta. Maka, begini sistem dollar cost averaging berjalan.
- Bulan Januari: beli saham di harga Rp 200 per lembar, maka Anda bisa mendapatkan 5000 lembar saham/50 lot.
- Bulan Februari: beli saham di harga Rp 230 per lembar, maka Anda bisa mendapatkan 4.347 lembar saham/43,47 lot.
- Bulan Maret: beli saham di harga Rp 430 per lembar, maka Anda bisa mendapatkan 2.325 lembar saham/23,25 lot.
Dengan demikian, maka total lembar saham yang Anda miliki selama 3 bulan yaitu 5.000 + 4.347 + 2.325 = 11.672 lembar saham atau sekitar 116,72 lot.
Dengan modal Rp 3 juta selama tiga bulan, maka diperoleh harga rata-rata pembelian sebesar:
Rp 3.000.000 : 11.672 = Rp 257 per lembar. Sebagai catatan, 1 lot = 100 lembar saham.
Pandangan Akhir
Well, itulah materi tentang saham yang sangat lengkap dan bisa menjadi modal Anda untuk investasi saham yang menguntungkan.
Panduan investasi saham untuk pemula ini diharapkan bisa membangkitkan dan meyakinkan Anda bahwa investasi di instrumen saham adalah pilihan yang tepat.
Kami berharap informasi ini bisa bermanfaat untuk Anda, dan doa kan kami selalu agar konsisten menciptakan artikel-artikel yang berkualitas dan menginspirasi.
Bantu kami menyebarkan artikel positif ini agar kita sama-sama tergolong ke dalam manusia yang bermanfaat untuk orang lain.