Menavigasi kompleksitas perhitungan keuntungan saham bisa menjadi perjalanan membingungkan bagi investor pemula. Memahami konsep capital gain dan dividen menjadi kunci untuk memperkirakan pengembalian investasi saham Anda secara efektif.
Mari kita telaah secara mendalam bagaimana cara menghitung keuntungan saham dalam panduan komprehensif ini!
Jenis Keuntungan Investasi Saham
Dalam ranah investasi saham, dua istilah kunci muncul—capital gain dan dividen. Kedua istilah ini mewakili keuntungan yang diperoleh investor dari kepemilikan saham mereka, atau juga disebut sebagai return saham.
Untuk mengungkap rahasia menghitung keuntungan saham, seseorang harus memahami esensi dari capital gain dan dividen. Jadi, apa yang membedakan antara kedua jenis return saham ini? Mari kita telusuri konsepnya.
1. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang berasal dari selisih antara harga jual saham dan harga beli saham. Keuntungan ini terwujud saat terlibat dalam perdagangan saham atau transaksi jual beli, mirip dengan menjual barang fisik.
Pada dasarnya, seseorang meraih keuntungan jika harga jual melebihi harga beli awal. Penting untuk dicatat bahwa harga saham ditentukan oleh dinamika pasok dan permintaan antara penjual dan pembeli. Harga berfluktuasi berdasarkan dinamika pasar, dapat naik atau turun.
2. Dividen
Dividen adalah bentuk keuntungan saham lainnya. Berbeda dengan capital gain, tidak perlu menjual saham untuk mendapatkan hasil. Perusahaan mendistribusikan sebagian dari laba mereka, yang disebut dividen, kepada pemegang saham setiap tahun.
Jumlah dividen yang diterima bergantung pada kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Namun, dividen tidak selalu dibayarkan dalam bentuk uang tunai; beberapa perusahaan mendistribusikannya dalam bentuk saham tambahan.
Metode dan Rumus Menghitung Keuntungan Saham
Sekarang setelah kita menjelaskan definisi capital gain dan dividen, mari eksplorasi empat metode untuk menghitung keuntungan saham, memastikan upaya investasi Anda menghasilkan hasil maksimal.
1. Return on Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) adalah rasio persentase yang dihitung untuk menilai profitabilitas suatu investasi, baik itu di properti, bisnis, atau saham.
Rumus untuk menghitung keuntungan saham dengan ROI cukup sederhana:
ROI = (Nilai Investasi Saat Ini – Biaya Investasi) / Biaya Investasi
Perlu dicatat bahwa biaya investasi mencakup biaya pembelian, penjualan, dan pajak.
Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi Rp60.000.000 dalam saham suatu perusahaan, dan nilai saham tersebut sekarang mencapai Rp65.000.000, ROI Anda akan menjadi (65.000.000 − 60.000.000) / 60.000.000 = 0,083 atau 8,3%.
2. Arithmetic Mean Return (AMR)
Arithmetic Mean Return (AMR) mewakili rata-rata keuntungan saham yang dihitung dengan menjumlahkan semua hasil dan membaginya dengan total periode investasi.
Rumus AMR adalah sebagai berikut:
AMR = (Keuntungan 1 + Keuntungan 2 +…+ Keuntungan) / Total Periode Investasi
Sebagai contoh, Anda berinvestasi di Perusahaan ABC dari 2017 hingga 2022 dengan ROI tahunan masing-masing adalah 10%, 5%, 10%, 15%, dan 5%. Perhitungan AMR-nya akan menjadi (0,10 + 0,05 + 0,10 + 0,15 + 0,05) / 5 = 0,09 atau 9%.
3. Annual Return
Annual return mengukur keuntungan investasi saham selama periode waktu tertentu, disajikan dalam bentuk persentase tahunan.
Rumus untuk menghitung keuntungan saham dengan annual return adalah:
Annual Return = (Nilai Investasi Akhir – Nilai Investasi Awal) / Nilai Investasi Awal
Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi Rp20.000.000 dalam saham, menjualnya seharga Rp21.000.000 setahun kemudian, dan menerima dividen Rp2.000.000, return tahunan akan menjadi (23.000.000 − 20.000.000) / 20.000.000 = 0,15 atau 15%.
Contoh Menghitung Return Saham
Mari jelajahi contoh praktis untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang perhitungan keuntungan saham yang akurat:
1. Menghitung Capital Gain
Bayangkan membeli 100 lembar saham Perusahaan ABC seharga Rp1.000 per lembar, total Rp100.000, sebulan yang lalu. Hari ini, harga saham naik menjadi Rp1.500 per lembar, menghasilkan capital gain sebesar (1.500 × 100) − 100.000 = 50.000
2. Menghitung Keuntungan Dividen
Misalkan Perusahaan ABC meraih keuntungan sebesar Rp1 triliun di akhir tahun 2023. Setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), total dividen yang dibagikan ke seluruh pemegang saham adalah sebesar Rp500 miliar.
Jika saham ABC yang beredar sebanyak 500 juta lembar, setiap lembar saham menerima dividen sebesar Rp1.000. Dengan memiliki 100 lembar saham (atau setara 1 lot), maka total dividen yang diterima adalah Rp100.000.
Pandangan Akhir
Jadi, pada dasarnya, dua jenis keuntungan saham yang paling pokok yaitu capital gain dan dividen. Anda dapat menghitung return saham dengan masing-masingnya atau menggabungkan semuanya, atau disebut total return (capital gain + dividen).
Jika Anda hanya mengharapkan capital gain, cara menghitung keuntungan saham hanya perlu didasarkan pada capital gain saja, tidak melibatkan dividen. Ini biasanya dicari oleh trader jangka pendek yang melakukan trading atau jual beli saham setiap hari. Sedangkan bagi investor jangka panjang, mereka cenderung hanya mencari keuntungan dari dividen, tanpa harus menjual saham mereka.